Home » » Abramovich menyimpan bom waktu

Abramovich menyimpan bom waktu

Written By Sandhy on Jumat, 23 November 2012 | 14.50



Kabar mengejutkan itu datang Rabu petang. Kurang dari 12 jam setelah Chelsea terkapar 0-3 di tangan Juventus di Liga Champions, manajer Roberto Di Matteo dipecat. Sebagai juara bertahan, kekalahan tersebutmemang sangat menampar The Blues, tapi apakah memecat Di Matteo adalah langkah yang benar?


Di Matteo bekerja di Chelsea selama 262 hari. Pria Italia itu sebelumnya adalah sekondan manajer Andre Villas-Boas. Ketika Villas-Boas dipecat pada 4 Maret 2012, Di Matteo pun menjabat pelatih sementara (caretaker) sementara manajemen Chelsea terus kasak-kusuk mencari manajer permanen. Walau hanya berstatus sementara, polesan Di Matteo tidak sembarangan.

Ketika Chelsea menang di Piala FA dan Liga Premier di dua pertandingan pertama, Di Matteo masih dipandang sebelah mata. Namanya mulai diperhitungkan tatkala Chelsea membekap Napoli 4-1 di leg 2 babak perdelapan final Liga Champions. Chelsea lolos ke 8 besar walau di leg pertama mereka takluk 1-3.

Di akhir musim,  Di Matteo menjawab semua keraguan yang ditujukan padanya. Awalnya adalah dengan menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Liverpool2-1 di Wembley. Dua pekan berselang, ia membawa “Si Biru dari London” menjuarai Liga Champions pertama dalam sejarah.



Penampilan Chelsea di puncak terhitung luar biasa. Tampil tanpa kapten John Terry,mereka sukses menekuk Bayern Muenchen lewat adu penalti (ini menghapus trauma mereka ketika kalah adu penalti dari Manchester United di finalLiga Champions tahun 2008). Titel prestisius ini menghapus “dosa” Di Matteo yang hanya menempatkan Frank dkk di posisi 5 Liga Primer.

Sukses menambah dua piala ke lemari trofi di Stamford Bridge, Di Matteo pun mendapat kontrak dua tahun sebagai manajer permanen. Dengan sejumlah pembelian brilian seperti Eden Hazard dan Oscar, Chelsea langsung tancap gas dengan memenangi tujuh dari delapan laga perdana mereka di LigaInggris.

Hasil itu baru terputus ketika mereka kalah 2-3 dari MU lewat sebuah pertandingan penuh kontroversi. Dari situlah kemudian penampilan The Blues mulai menurun. Di Liga Inggris, Chelsea beruntun ditahan Swansea dan Liverpool sebelum kalah dari West Bromwich. Adalah kekalahan telak dari Juventus yang kemudian menyudahi kiprah Di Matteo.

Memecat Di Matteo adalah kesalahan besar. Jelas, Di Matteo adalah manajer muda yang cerdas dengan raihan dua trofi bergengsi walau masa kerjanya masih sangat singkat. Perjalanan Chelsea pun masih panjang. Di Liga Primer mereka masih ada di papan atas, peluang di Liga Champions pun belum tertutup. Namun menilik sejarah Chelsea setelah dimiliki Roman Abramovich, memecat manajer di tengah jalan bukanlah hal yang baru.

Menguasai Chelsea sejak 2003, Abramovic punya ambisi besar untuk menaklukkan Inggris dan Eropa. Dihadirkannya Jose Mourinho, sosok jenius dari FC Porto. Hasilnya sukses, Mourinho langsung memberi dua gelar Liga Inggris, satu Piala FA dan satu Piala Liga. Namun ketika polesan Mou dianggap tidak lagi bertuah, Abramovich memecatnya pada September 2007.

Sempat memakai jasa Avram Grant sebagai manajer sementara, Abramovich kembali mendatangkan nama besar pada awal musim 2008-09, Luiz Felipe Scolari.Tapi Felipao yang bersinar bersama timnas Brasil pun tidak lama bekerja di sana. Ia dipecat pada Februari 2009, dan setelah sempat disela oleh caretaker Ray Wilkins, masuklah Guus Hiddink.

Hiddink hanya bekerja hingga akhir musim itu. Masuk lagi sosok wah sebagai manajer, yakni Carlo Ancelotti. Kurang apa lagi catatan Ancelotti bersama AC Milan dan Juventus? Setelah sempat mempersembahkan titel Liga Primer di musim 2009-10, toh Ancelotti juga dipecat di akhir musim 2010-11 (dengan bumbu cerita uang kompensasi yang berjumlah 6 juta pound).

Mungkin masih terngiang-ngiang dengan sukses Mourinho, Abramovich kemudian mengontrak Villas-Boas, juga seorang manajer muda yang cerdas dari Portugal. Namun seperti sudah dituturkan, ketika AVB mulai tidak becus, sang bos besar pun tanpa ampun mengirim surat pemecatan. Hal itu kembali terulang dengan Di Matteo.

Inilah sifat dasar Abramovich: tidak sabaran. Ia terlalu ingin hasil. Manajer Chelsea selalu punya beban untuk cepat beradaptasi dengan para pemainnya (yang tidak jarang melawan perintah bosnya) dan mendatangkan piala.

Yang tidak sanggup menghadirkan piala, silakan minggir. Toh Abramovich masih punya banyak uang di rekeningnya untuk mengontrak nama besar lain, biaya bukan masalah.

Blunder berikut dari Abramovich adalah mengontrak Rafael Benitez sebagai pengganti Di Matteo.

Mungkin taipan minyak Rusia itu ingin tuah Benitez yang membawa Liverpool juara Liga Champions di musim pertamanya. Tapi Benitez punya beberapa “cacat”. Pria Spanyol itu dipecat Liverpool pada tahun 2010 karena prestasi buruk. Hijrah ke Inter Milan di musim berikutnya, Benitez pun gagal dan ia dipecat setelah bekerja 6 bulan.

Selain itu, Benitez bukanlah sosok yang populer di mata para pendukung Chelsea. Saat masih bekerja di Liverpool, Benitez beberapa kali mengeluarkan kalimat pedas perihal Chelsea. Mulai dari menyindir para pendukung The Blues yang dianggapnya tidak sepenuh hati, menuduh Chelsea takut pada Liverpool, sampai ke ucapan bahwa Liverpool adalah satu-satunya klub Inggris buatnya.

Terakhir, Benitez juga bukanlah manajer yang takut untuk bersitegang dengan manajemen, bahkan pemilik klub. Itu pernah ia tunjukkan ketika ia secara terbuka meminta pemilik Liverpool saat itu, George Gillet dan Tom Hicks, untuk menyediakan dana transfer lebih banyak. Peluang untuk terjadinya konflik serupa antara Benitez dengan Abramovich terlihat cukup besar.

Sulit untuk bilang Abramovich akan lebih bersabar terhadap Benitez. Bila kelak Benitez dianggapnya tidak becus bekerja, ia pasti tidak akan segan-segan memecatnya; bahkan bila Benitez baru saja bekerja tiga atau enam bulan dan Abramovich harus membayar kompensasi yang besar untuk melakukannya.
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SBC - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger